Minggu, 15 November 2009

BLACK BOX

Black Box

Setiap kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa selalu menimbulkan duka dan juga tanya. Apa penyebabnya?, terlebih lagi bila kecelakaan tersebut menimpa sebuah pesawat terbang. Pasalnya seringkali kecelakaan pesawat terbang membawa korban puluhan bahkan ratusan korban tewas. Meskipun sebenarnya pesawat terbang justru merupakan alat transportasi yang paling aman dibandingkan alat transportasi lainnya. Statistik menunjukkan, korban jiwa akibat kecelakaan moda transportasi darat jauh lebih besar dibandingkan dengan alat transportasi udara pada suatu kurun waktu yang sama.

Faktor keselamatan merupakan faktor utama da-lam pengoperasian pesawat terbang. Berbagai macam regulasi dan peraturan haruss ditaati, tapi kecelakaan tetap saja terjadi juga. Ada tiga faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan yaitu faktor manusia, material dan alam, serta beberapa faktor lain diantaranya faktor manajemen dan operasional yang pada akhirnya faktor manusia juga yang paling ber-peran dalam setiap kecelakaan pesawat terbang.

Ada beberapa cara untuk mengetahui penyebab terjadinya suatu kecelakaan, diantaranya adalah dengan memasang alat perekam penerbangan yang sering disebut Black Box atau kotak hitam sebagai alat untuk menguak tabir penyebab kecelakaan.

Mau kecelakaan pesawat terbang apapun, akan banyak pertanyaan tentang apa yang menyebabkan suatu pesawat jatuh. Pemeriksaan akan terfokus pada FDR (Flight Data Recorder) dan CVR (Cockpit Voice Recorder yang dikenal juga dengan nama “Black Box”. Pada pesawat 261 Alaska yang jatuh tanggal 31 Januari 2000 di lautan Pasific, FDR mengandung 48 parameter flight data dan CVR merekam lebih dari 30 menit percakapan dan bunyi lain di kokpit.

black-box-alaska-cvr

Black Box Flight 261 Alaska

Harga dari alat perekam ini berkisar $10.000-$15.000 perbuah.

Perekaman dan Penyimpanan

Penggunaan “Magnetic Tape” sebagai perekam diperkenalkan pada era 60 an, sampai sekarang masih ada juga penerbangan yang menggunakan system ini, baru pada tahu 90 an, beralih ke system “solid-state memory boards”. “Magnetic Tape” bekerja seperti tape recorder yang kita kenal.

Magnetic Tape yang didapat pada Perusahaan Egypt Air Flight 990, yang jatuh tanggal 31 Oktober 1999

black-box-ntsb-990c

Magnetic Tape Egypt Air Flight 990

FDR saja dirasa tidak cukup untuk memberikan informasi tentang suatu kecelakaan, maka diperlukan alat perekam suara di Cockpit dengan memasang beberapa mikrofon, untuk merekam percakapan pilot, komunikasi dengan Air Traffic Control (ATC). Untuk itu, CVR yang berbasis Magnetic Tape juga dikembangkan pada kurun waktu tersebut, guna melengkapi FDR dalam mengungkap kecelakaan sehingga pada tahun 1965, CVR wajib dipasang di semua pesawat terbang komersial. Pada tahun 1990, mulai dikembangkan FDR generasi ketiga yang berbasiskan teknologi Solid State, disusul dengan CVR pada tahun 1992. Keunggulan Black Box generasi ketiga ini adalah kemampuannya untuk merekam lebih banyak parameter dan waktu yang lebih lama, biaya perawatan yang lebih rendah dan pembacaan data yang lebih mudah dibandingkan dengan Magnetic Tape. Kebanyakan pesawat terbang komersial yang beroperasi saat ini menggunakan Black Box jenis Magnetic Tape atau Solid State Memory Boards, dan beberapa tahun mendatang, per-usahaan pembuat Black Box merencanakan juga untuk dapat membuat Cockpit Video Recorder.

Solid-state Technology sudah pasti lebih andal daripada technologi sebelumnya. Solid state menggunakan kumpulan dari “memory chip”, sehingga tidak mempunyai bagian-bagian yang dapat dilepaskan. Dengan system yang begini, hanya diperlukan sedikit perawatan dan dapat dicegah kerusakan yang parah waktu kecelakaan.

Data dari CVR dan FDR disimpan di “memory board” di dalam CSMU (crash-survivable memory unit). Di dalam recorder yang dibuat oleh perusahaan yang bernama L-3 Communication, CSMU berbentuk silinder. Memory board berukuran diameter 4.45 cm dan tinggi 2.54 cm.

Memory board mempunyai space yang dapat menyimpan 2 jam data audio CVR dan 25 jam data flight FDR.

Ada sensor yang mencatat kecepatan udara, ketinggian, setting kepakan sayap, suhu luar, suhu kabin, tekanan dan lain-lainnya. Magnetic –tape recorders bisa mencatat 100 parameter dan solid-state recorders bisa mencatat 700 parameter.

Data yang terkumpul dikirim ke FDAU (Flight-data acquisition unit) yang terdapat di depan pesawat terbang. Alat ini biasanya dijumpai di “electronic equipment bay” di bawah kokpit. Unit “Flight-data acquisition “ adalah yang memanage keseluruhan perekaman data dan melalui sensor mengirimnya ke “Black Box

Kedua Black box mengambil sumber tenaga dari mesin pesawat. generator 28 volt DC dan yang satu 115 volt, 400 Hz AC.

LOKASI PENEMPATAN

black-box-location

PEREKAMAN SUARA DI KOKPIT

Di setiap pesawat komersil. Ada beberapa microphone yang sengaja dipasang utnuk mencatat percakapan dari crew pesawat. Mikrophone ini didesain sehingga peka dengan segala macam suara, seperti suara switch, ketukan dan atau suara gedebuk. Mungkin sampai ada 4 mikrophone di kokpit yang bersambungan dengan CVR.

Lokasi keempat microphone

  1. Headset pilot
  2. Headset co-pilot
  3. Headset crew member yang lain (bila ada)
  4. Di tengah-tengah kokpit, untuk merekam suara lain atau suara tanda bahaya

Data yang direkam FDR

  1. Waktu
  2. Pressure altitude
  3. Airspeed
  4. Kecepatan vertical
  5. Magnetic heading
  6. Posisi “control-column
  7. Posisi “rudder-pedal
  8. Posisi “control-wheel
  9. Kestabilan horizontal
  10. Aliran bahan bakar

Di dalam suatu kecelakaan yang selamat pasti CSMU, CSMU berbentuk silinder besar yang dibautkan kepadanya bagian datar dari perekam. Di desain untuk tahan terhadap panas, kecelakaan yang hebat dan tekanan yang besar. Lapisannya antara lain :

  1. Bagian luar dari bahan alumunium, ada lapisan tipis aluminium di sekeliling memory card
  2. Penyekat pelindung tekanan tinggi, dari material “dry-silica", ketebalan 1 inchi yang melindungi dari suhu panas yang tinggi. Melidungi memory board dari kebakaran waktu kecelakaan
  3. Pelindung stainless-steel, yang membalut penyekat tadi dengan ketebalan 0.64. Titanium juga digunakan pada bagian ini, dan hasilnya lebih baik.

BLACK BOX

black-box-l3

POTONGAN BLACK BOX

black-box-cutaway

TES-TES PADA CSMU YANG DILAKUKAN AGAR MEMENUHI SYARAT

  1. Crash Impact, ditembakkan ke angkasa dengan meriam untuk mendapatkan dampak 3.400 Gravitasi, jadi CSMU menerima beban sebesar 3.400 kali beratnya.
  2. Pin drop, peneliti menjatuhkan pin besi berukuran 0.25 inch seberat 227 kg, dari ketinggian 3 m. dijatuhkan pada bagian yang dirasa ringkih.
  3. Static crush, ditumbukkan beban sebesar 5000 psi ke enam bagian utama titik axis selama 5 menit
  4. Fire test, dengan pengetesan memakai fire burner bersuhu 1100 c selama 1 jam
  5. Deep-sea submersion, dengan menempatkan pada tangki berisi air laut bertekananselama 24 jam
  6. Salt-water submersion, dengan menempatkan pada tangki air laut selama 30 hari
  7. Fluid immersion, ditempatkan pada jenis cairan penerbangan, termasuk bahan bakar pekat dan bahan kimia pemadam api.

INFORMASI

Mengapa namanya “black box” atau kotak hitam, sebenarnya berwarna oranye terang yang dicat strip-strip reflektif. Ada beberapa sumber yang mengatakan mungkin warna awalnya memang hitam, atau mungkin sudah oranye dari dulu tetapi menjadi hitam karena efek dari kecelakaan.

UNDERWATER LOCATOR BEACON(ULB)

Bila pesawat jatuh keair beacon ini akan mengirimkan signal ultrasonic yang tidak dapat didengarkan oleh telinga manusia tetapi dengan menggunakan sonar dan perlengkapan akustik lokasi. Ada submergence sensor di beacon (yang kayak sasaran) kalau terkena air akan mengaktifkan beacon

Signal yang dikirimkan beacon di 37.5 kHz dan dapat mengirimkan di kedalaman 4267 m. ditenagai oleh batere yang dapat bertahan selama 6 tahun.

black-box-ulb

UNDERWATER LOCATOR BEACON

MENDAPATKAN INFORMASI

Diperlukan waktu seminggu sampai sebulan. Jika FDR tidak rusak pemeriksa dapat mengakses data secara cepat. Dengan solid-state recorders. Pemeriksa dapat mengambil data dan memindahkan data menit permenit. Biasanya kebanyakan rusak, terpaksa memory board di cabut, dibersihkan dan dipasang kabel memory interface yang baru. Dengan software khusus dikumpulkan data-datanya.

black-box-l3-interface

This portable interface can allow investigators quick access to the data on a black box

TIM-TIM PENYELIDIK

Biasanya dilakukan satu tim yang terdiri dari pakar-pakar untuk menterjemahkan rekaman dalam CVR. Termasuk perwakilan dari perusahaan penerbangan, perwakilan dari pabrik pembuat pesawat, NTSB transportation-safety spesialis dan NTSB air-safety investigator. Termasuk juga pihak dari FBI dan penterjemah bahasa.

Baik FDR maupun CVR adalah alat yang sangat berharga untuk penyelidikan kecelakaan pesawat udara yang mana pun. Semakin teknologi berkembang, kotak hitam akan terus memainkan tugas luar biasa di pemeriksaan kecelakaan dan katanya akan dikembangkan suatu black box yang menyimpan data audio dan visual.

blackbox

Letak black box sendiri terletak jauh diatas vertical fin / sirip tegak, dan coba perhatikan, setiap pesawat crash, bagian sirip tegak ini yang paling jarang hancur. makanya black box ini bisa disebut indestructible karena memang posisi nya paling jarang kena hard impact.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar